Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 03:09:32【Tempat Makan】928 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(6)
Artikel Terkait
- Penulis "I Want to Die But I Want to Eat Tteokbokki" meninggal dunia
- Wihaji: Pendistribusian MBG di pulau
- Warga terdampak cuaca ekstrem di Kabupaten Bekasi capai 304 orang
- Gaya hidup sehat dan latihan beban bantu cegah osteoporosis
- Melihat dunia "gemoy"
- Ombudsman RI ungkap temuan pelaksanaan Program MBG di Ambon
- Pakar nilai penguatan pengawasan dan kualitas gizi kunci sukses MBG
- Unilever janji tuntaskan buyback Rp2 T dan bagikan dividen 100 persen
- Bea Cukai perketat pengawasan cegah masuknya durian ilegal Malaysia
- Kemendag catat nilai transaksi UMKM BISA Ekspor capai Rp1,8 triliun
Resep Populer
Rekomendasi

Kolaborasi lintas sektor kunci keberhasilan MBG

Pengamat sebut produk halal ekraf bisa tingkatkan pendapatan negara

Dokter tegaskan pentingnya pencegahan osteoporosis sejak dini

Polda Kalteng perdana distribusikan 1000 paket MBG di Palangka Raya

Ahli gizi imbau kantin sekolah siapkan makanan saling melengkapi MBG

BGN wajibkan SPPG masak dengan air galon guna cegah keracunan

Warga relokasi Cikande berharap dekontaminasi cepat selesai agar bisa pulang

Guangxi sambut era baru industri ulat sutra yang lebih cerdas